Tuntaskan Pembenahan Batang Arau, Pemko Dapat Dukungan Rp18 M dari APBN

Padang- Pos Metro

Saat ini kawasan Batang Arau semakin tacelak setelah dibenahi dengan menghabiskan dana senilai Rp25 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan jalan, drainase, taman serta sarana pendukung lainnya.

Hasil pembenahan yang dilakukan sejak pertengahan 2018 lalu itu diserahterimakan secara resmi dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Kepada Pemko, Sabtu (5/1) di kediaman Walikota Padang, Jalan A Yani.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan , pembenahan kawasan di Batang Arau yang didanai APBN murni melalui Ditjen Cipta Karya merupakan bukti kepercayaan pusat terhadap keseriusan pemko dalam penanganan kawasan kumuh dan pengembangan pariwisata serta mitigasi bencana. Hal ini agar terus ditindaklanjuti dengan menjaga kawasan ini supaya tetap tertata dan terpelihara semua sarananya.

“Pembenahan kawasan Batang Arau masih akan dilanjutkan pada 2019 nanti. Pemko kembali mendapatkan dukungan APBN sebesar Rp18 miliar guna penuntasan pendestrian dan drainase Batang Arau di Kelurahan Seberang Palinggam,“ jelas Mahyeldi.

Mahyeldi berharap , OPD terkait bisa bersinergi dalam kelancaran pelaksanaan pembangunan di Batang Arau tersebut. Peran camat dan lurah juga sangat diperlukan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, juga mendorong terbentuknya komunitas-komunitas peduli lingkungan pariwisata serta memberdayakan masyarakat untuk pengembangan ekonomi.

“Diharapkan semua OPD terlibat dalam menjaga dan mengembangkan kawasan ini, termasuk camat dan lurah agar mendorong masyarakat bersama komunitas-komunitas yang ada untuk pengembangan ekonomi warga,” tukas Mahyeldi .

Kepala Dinas perumahan Rakyat Kawasan  Pemukiman dan Pertahanan (DPKPP) Kota Padang, Yenni Yuliza menyebutkan,disamping telah dialokasikan sebesar Rp18 miliar dari APBN, untuk tahap lanjutan pada 2019 ini, pihaknya kembali mengajukan sebesar Rp50 miliar berupa Bantuan Dana Investasi (BDI) program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Dana itu terang Yenni, direncanakan untuk pembangunan vertical housing (rumah susun) untuk warga dan melengkapi sarana dan prasarana lainya yang masih sangat diperlukan di kawasan itu.

“Untuk penanganan kawasan kumuh Batang Arau yang juga destinasi wisata sekaligus kawasan rawan bencana , maka kami mengusung tema mitigasi dan destinasi dalam pengembangannya. Disamping Rp18 Miliar yang sudah masuk APBN , kami mengajukan Rp50 miliar lagi untuk membangun vertical housing dan jalur evakuasi guna mitigasi bencana, “ tukasnya. (tin)

Selengkapnya…