Jembatan Permanen Tanjung Durian Akan Dibangun

Solok Selatan- Haluan

Untuk melancarkan akses jalan Nagari Padang Limau Sundai (PLS) Kecamatan Sangir Jujuan, Pemkab Solsel merencanakan pembangunan jembatan permanen Tanjung Durian melintasi Batang Sangir, yang akan menghubungkan naghari tersebut dengan Jorong Batikan di Bidar Alam.

“Insyaallah kami sudah usulkan pembangunan jembatan ini untuk tahun depan senilai Rp20 miliar,” ucap Wabup Solsel, Abdul Rahman, Minggu(10/3).

Abdul Rahman mengatakan, bahwa jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Nagari PLS agar dapat meningkatkan arus transportasi dari dan menuju nagari tersebut, karena sampai saat ini nagari tersebut belum bisa ditembus dengan kendaraan roda empat, kecuali harus jalan berputar melalui jembatan Sirumbak di Lubuk Malako dengan mobil double gardan.

Namun menurutnya, menjelang jembatan permanen itu terealisasi, tahun ini telah dianggarkan beberapa pekerjaan terkait akses jalan dan jembatan ke Nagari PLS tersebut.

“Untuk perbaikan Jembatan Sirumbak dialokasikan Rp800 juta, dan Rp1 miliar untuk jalan Sirumbak-Padang Limau Sundai, serta perbaikan Jembatan Tanjung Durian sepanjang 300 meter,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Akri Anto, Ketua Kelompok Peternak Fajar Harapan yang ada di Nagari PLS tersebut berharap agar realisasi jembatan permanen yang menghubungkan nagari PLS dengan daerah di luarnya agar direalisasikan, karena jembatan permanen tersebut sangat dibutuhkan untuk mobilisasi usaha yang merekan jalankan.

“Kelompok kami termasuk yang paling merasakan dampak akibat tidak adanya jembatan permanen, karena kesulitan untuk membawa pupuk kompos olahan kami keluar,” ujarnya

Akri menambahkan bahwa usaha kompos yang dijalankan kelompoknya tesebut bisa memproduksi hingga 20-25 ton per bulan. Kompos tersebut dijual dengan mobil roda enam ke berbagai daerah. Akibat tidak adanya jembatan, maka membutuhkan biaya tambahan untuk mengangkut konposnya tersebut keluar, karena mobil tidak bisa masuk ke nagari.

“Untuk itu kami berharap agar jembatan  permanen tersebut dapatsegera direalisasikan, agar usaha kami bisa berjalan lancar,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya akses menuju Nagari Padang Limau Sundai adalah melaului satu unit jembatan gantung yang dibangun 2014 dengan anggaran Rp 2 miliar lebih.

Namun jembatan tersebut tidak dapat lagi digunakan lagi sejak 2018, akibat adanya truk bermutan sawit melewati jembatan tersebut di malam hari yang mengakibatkan jembatan tersebut roboh. Saat ini warga terpaksa menggunakan jembatan gantung lama yang konstruksinya juga mengkhawatirkan. (h/jef/rel)

Selengkapnya…