Bareskrim Geledah Kantor Ditjen EBTKE

Dugaan Korupsi PJUTS

Jakarta, Padek – Direktorat Tindak Pidana Korupsi ( Dittipikor) Bareskrim menggeledah kantor Ditjen Energi Baru terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM kemarin (4/7). Penggeledahan tersebut terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS). Ditaksir negara mengalami kerugian mencapai Rp 64 miliar.

Wadir Dittipikor Bareskrim Polri Kombespol Arief Adiharsa menuturkan, penggeledahan dilakukan di kantor Ditjen EBTKE di Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Penggeledahan dilakukan petugas sejak kamis pagi. “Penyidik sudah dilokasi,” paparnya kemarin.

Penggeledahan tersebut terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan PJUTS pada 2020 lalu. Proyek pengadaan itu dikerjakan banyak titik yang tersebar di tiga wilayah, yakni Barat, Tengah dan Timur. “Dalam prosesnya pengadaan dan pelaksanan diduga terjadi tindak pidana korupsi,” terangnya.

Dugaan korupsi itu di duga terjadi untuk pengadaan dan pelaksanan PJUTS yang berada di wilayah Tengah. Status kasus dugaan korupsi tersebut dalam tahap penyidikan. “Kami masih dalami”, terang mantan penyidik KPK tersebut.

Nilai kontrak pengadaan PJUTS di wilayh Tengah tersebut senilai Rp 108 miliar. Dari penilaian petugas ditaksir terjadi kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp 64 miliar. Namun, jumlah kerugian tersebut masih bisa berubah. “Nilai kerugian negara belum bersifat finl,” urainya.

Penyidik masih menunggu hasil perhitungan dari ahli. Untuk menentukan nilai kerugian negara tersebut, biasanya dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Kita tunggu dari ahlinya,” jelasnya.

Namun begitu, Arief belum merinci bagaimana proses terjadinya dugaan korupsi tersebut. Siapa saja yang diduga terlibat juga belun diungkapkan. “Pada pokoknya terjadi penyimpangan dalam proyek penerangan jalan umum tenaga surya,” tegasnya.

Diketahui bahwa proyek PJUTS merupakan program pemerintah yang pengadaannya dikelola oleh Kementerian ESDM. Dalam pengadaan dilakukan dengan sumber anggaran dari APBN. Berdasarkan dara dari Kementerian ESDM sejak 2015 hingga 2022 terdapat 111.233 unit PJUTS telah dibangun yang menerangi jalan sepanjang kurang lebih 5.000 kilometer se-Indonesia (i.jpg)

Selengkapnya unduh disini