Padang-Haluan
Pada musim penghujan seperti saat ini, banjir bisa terjadi hampir setiap hari. Ruas-ruas jalan, juga banyak yang terendam banjir ketika terjadi hujan yang cukup lebat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Padang, Amrizal Hadi, Minggu (3/3), bahwa banjir yang terjadi di Kota Padang dikarenakan saluran air yang bermasalah. Meski Kota Padang memiliki jalur drainase, namun saluran tersebut banyak yang terputus,
“Banyak di antara drainase yang ada di pinggir jalan, apalagi daerah pemukiman, yang tidak terawat. Banyak yang tersumbat, sehingga air tidak bisa mengalir,” ucapnya.
Untuk mananggulangi banjir, pemprov dan pemko harus bisa bersinergi. Karena banjir yang terjadi, jalan tersebut tidak memiliki gorong-gorong, sehingga air mengenangi badan jalan.
“Jadi pemprov harus ikut mengatasi genangan air di jalan dan nantinya bisa dialirkan, ke drainase yang dikelola pemko,” katanya.
Ia juga mengatakan, harus ada pendataan terhadap titik-titik drainase yang tersumbat. Kemudian drainase yang tersumbat tersebut, dilakukan normalisasi agar bisa mengalirkan genangan air lagi.
Anggota Komisi III DPRD Kota Padang sudah menjadi langganan banjir setiap hujan. Ia menilai banjir di Kota Padang terjadi, karena penataan drainase yang buruk.
“Banjir yang terjadi lantaran penyempitan sungai. Tapi, karena saluran drainase banyak yang tesumbat. Ini hasil tinjauan di lapangan,” katanya.
Ia meminta, agar Pemko Padang melakukan penataan ulang saluran drainase. Sebab, banyak yang tak sesuai dengan fungsi dan ukurannya juga berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pembuangan air.
“Ukuran drainase juga sangat mempengaruhi untuk tidak terjadinya banjir. Pengawasan di lapangan yang kurang,” ucapnya. Persoalan banjir di Kota Padang ini diakuinya, menjadi masalah klasik dan terulang setiap hujan turun. (h/ade)