Padang, Jum’at (5 Juli 2024) – BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat menerima kunjungan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bung Hatta. Kunjungan ini merupakan kuliah umum bertema “Anti Korupsi”. Acara tersebut diikuti oleh 67 mahasiswa semester dua Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari berbagai jurusan. Kegiatan kunjungan diawali dengan kegiatan office tour dimana para mahasiswa diperkenalkan ruangan-ruangan kerja dan aktivitas apa saja yang ada di BPK Sumbar.
Para mahasiswa/i beranjak ke Aula Lantai 4 Gedung A BPK Sumbar untuk mendengarkan pemaparan materi. Acara ini dibuka oleh Kepala Sekretariat Perwakilan BPK Sumbar, Bapak Kurniawan Oetama, S.E., M.M, yang memberikan motivasi kepada mahasiswa agar memiliki karakter seperti Bung Hatta; jujur, santun, disiplin, pekerja keras, religius, dan berpengetahuan tinggi. Dengan semangat mahasiswa dalam menyuarakan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, serta keberanian dalam menentang ketidakadilan, mahasiswa menempati posisi penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan kunjungan ini, Bapak Kurniawan berharap mahasiswa dapat mengenal BPK lebih dekat dan melalui narasumber dapat mengetahui kondisi terkini pemberantasan korupsi di Indonesia.
Selanjutnya, kata sambutan oleh Ibu Herawati, SE., M.Si, Ak.,CA, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengucapkan terimakasih kepada BPK karena sudah menerima kegiatan kunjungan mahasiswa dan pendidikan karakter dengan tema Anti Korupsi. Kegiatan ini tentunya bermanfaat untuk memperkenalkan lingkungan kerja kepada mahasiswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi Ibu Suci Amelia Harlen, S.I.Kom., M.Krim. mengenai “Sekilas tentang BPK” dan Ibu Nendra Susanti, S.H. mengenai “Anti Korupsi”. Mahasiswi Jurusan Ekonomi-Pembangunan, Ranni Basri, menanyakan apakah ada pemeriksaan BPK secara rutin dan mengapa pemeriksaan BPK berlapis-lapis? Ibu Suci menjelaskan bahwa BPK memiliki periode dalam pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan keuangan negara/daerah dilakukan satu kali dalam setahun. Pemeriksaan tersebut nantinya akan menghasilkan opini untuk Pemerintah Daerah. Setelah BPK melakukan pemeriksaan dan terdapat fraud biasanya aparat penegak hukum akan menindaklanjuti hal tersebut. Maka dari itu, terlihat seperti berlapis-lapis.
Selanjutnya, Audi dari Jurusan Manajemen menyampaikan pertanyaan apa perbedaan antara BPK dan KPK. Ibu Suci menjawab bahwa BPK dan KPK bekerja sama dalam hal pemberantasan korupsi. BPK bertugas memeriksa pengelolaan keuangan negara, sementara KPK menindaklanjuti apabila terdapat tindak pidana korupsi. Hasil perhitungan kerugian negara dan keterangan ahli dari BPK dapat dimanfaatkan oleh KPK dalam proses hukum.
Pertanyaan lainnya datang dari Ibu Herawati, Wakil Dekan FEB UBH. Kondisi saat ini berita korupsi merajalela, dimana-mana pemberitaan media massa adalah mengenai korupsi. Apakah masukan yang dapat BPK sampaikan sebagai masukan kepada para mahasiswa mengenai kondisi tersebut?
Ibu Nendra menjawab bahwasannya adik-adik mahasiswa ke depan adalah pemegang kebijakan. Ingatlah pemikiran saat ini, untuk mendahulukan kepentingan masyarakat, mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, dan memperhatikan hak dan kewajiban dalam posisi masing-masing. Semoga dengan memegang teguh keyakinan tersebut, akan membawa kebaikan bagi kepentingan masyarakat ke depan.
Ibu Suci menambahkan bahwa pencegahan dapat dilakukan dari dalam diri dan luar diri. Dalam diri berasal dari konsep diri yang tentunya dipupuk oleh keluarga di rumah. Untuk pencegahan dari luar contohnya teman sepergaulan, dengan siapa kita bergaul sangat berpengaruh untuk mencegah korupsi. Lalu, saat sekarang ini dari soal ujian misalnya, seperti sistem CAT yang mana urutan soal yang berbeda-beda itu melatih kita untuk tidak menyontek. Bila hal tersebut dilatih, tentu akan mengajarkan adik-adik mahasiswa untuk tidak melakukan kecurangan atau korupsi.
Para mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan mulai dari room visit sampai kepada kuliah umum. Selain memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kritis kepada narasumber, para mahasiswa juga mampu menjawab kuis-kuis yang diberikan oleh narasumber. Kunjungan mahasiswa FEB UBH ini ditutup dengan pemberian cenderamata kepada dosen pendamping dan narasumber. (sah)