Tak Ikut Kunker, Diduga Dana Perjalanan Dinas Tetap Dicairkan

Pasaman-Singgalang

Beberapa oknum anggota DPRD Pasaman kembali berulah. Kabar tak sedap atas ulah beberapa oknum tersebut pun langsung tersiar. Pasalnya, ada beberapa oknum anggota DPRD Pasaman yang diduga nekat untuk memakan uang negara dengan cara licik, yakni dengan cara mencairkan dana perjalanan dinas yang kenyataannya mereka tak ikut.

Pantauan Singgalang, kisruh tak sedap ini berawal saat adanya kunjungan kerja anggota DPRD Pasaman ke Kota Medan baru-baru ini. Dalam surat perintah tugasnya, keseluruhan anggota dinyatakan mengikuti kegiatan yang berlangsung dalam lima hari dari 18-23 November kemarin.

Dengan menggunakan armada bus, perjalanan dinas pun dimulai. Selain anggota DPRD yang berjumlah 35 orang tersebut, beberapa orang tenaga pendamping juga dinyatakan ikut. Akan tetapi, kenyataannya diduga terdapat beberapa anggota DPRD yang tidak ikut. Ironisnya, sepulang dari kunjungan kerja, oknum anggota DPRD yang tidak pergi itu pun, ikut mencairkan dana perjalanan dinas sekitar Rp10 juta per orang.

Terkait hal ini, Sekretaris Dewan (Sekwan) Mukhrizal saat dikonfirmasi pada Jumat (24/11) membenarkan adanya perjalanan dinas tersebut. Akan tetapi saat ditanya apakah ada oknum yang tidak pergi dan tetap mencairkan dana perjalanan dinas, Mukhrizal berkilah.

“Kalau itu saya tidak tahu. Memang dalam laporan yang saya terima sesuai surat perintah tugas, semuanya dinyatakan pergi. Tidak ada laporan kalau ada anggota yang tidak pergi,” kata Mukhrizal.

Tidak sampai disitu saja, Mukhrizal mengaku, jika dalam laporannya semua anggota pergi, tentu uang perjalanan dinas dicairkan.

Disinilah kisruh terjadi, setelah ditelusuri tedapat sekitar beberapa orang anggota dewan yang tidak pergi. Parahnya lagi, dana perjalanan dinas diduga dicairkan oleh pihak Sekwan melalui bendahara.

Seperti yang diakui Maradongan, anggota DPRD Pasaman dari partai PDI Perjuangan komisi A.  Kepada Singgalang, Maradongan mengakui kalau dirinya memang tidak pergi. Namun ia berkilah telah mencairkan dana perjalanan dinas tersebut.

“Saya memang tidak pergi. Dana perjalanan dinas yang saya cairkan baru Rp4 juta,” tegas Maradongan.

Saat ditanya mengapa alasan Maradongan baru mencairkan dana Rp4 juta, ia mengaku kalau dana tengah kosong di kas bendahara.

“Baru segitu yang dicairkan. Kata bendahara lagi kosong,” kata Maradongan.

Tidak saja Maradongan, ternyata ada tiga orang lagi yang tidak ikut, yakni, Wakil Ketua Haniful Khairi, anggota DPRD Syahrial Thaib, dan Selamat Simamora.

Haniful Khairi dan Syahrial Thaib mengaku kalau mereka memang tidak pergi, namun tidak mencairkan dana perjalanan.

Bahkan Syahrial Thaib dengan tegas membatah seluruh isu yang beredar kalau dirinya ikut mencairkan dana.

Tidak ada itu, saya memang tidak pergi dan juga tidak mencairkan dana,” kata Syahrial Thaib.

Ironisnya, saat ditanya kalau jika ada bukti pencairan di bendahara, Syahrial Thaib, tetap bersikukuh kalau itu tidak benar. Berbeda dengan Selamat Simamora, saat diwawancara ia mengelak dengan berbagai alasan kegiatan.

Lebih lanjut, Singgalang baru berhasil menemui empat orang anggota yang tidak pergi tersebut.

Empat anggota dewan yang diduga tidak pergi lainnya hingga Minggu (26/11) belum dapat ditemui.

Selengkapnya…