SOLSEL-SINGGALANG
Sebagai upaya untuk menyiagakan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, Plt Bupati Solok Selatan, H. Abdul Rahman menyiapkan tiga skenario pangan.
Hal itu diungkapnya usai melakukan video conference dengan Kemendagri, KPK, BPKP, dan BPK di Aula Tansi Ampek kantor bupati, Rabu (8/4).
la menyebutkan, pemerintah daerah harus hadir di saat warganya membutuhkan. Disamping masalah kesehatan, dampak virus corona juga berimbas ke sektor pendapatan masyarakat karena tidak bisa bekerja, ia mengatakan jika masyarakat tidak bisa bekerja tentu mereka akan sulit mendapatkan pangan untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
la mengatakan, di saat ini pemerintah harus menyiagakan kebutuhan pangan untuk masyarakat karena mereka tidak hisa bekerja seperti biasa. Langkah yang akan dilakukan itu diantaranya, yang pertama adalah mendata ke butuhan, berapa jumlah masyarakat yang akan dibantu, ini lanjutnya sangat diperlukan agar bantuan bahan pangan tepat sasaran.
“Kemudian sumber mendapatkan pangan itu dari mana, diantaranya ada dari bantuan pemerintah provinsi. juga yang kita beli sendiri, kita alokasi sesuai dengan kebutuhan yang diketahui,” katanya.
Setelah itu skenario pendistribusian, menurutnya ini yang perlu diperhatikan dengan cermat, sebab walaupun sudah ada rumus pembagian bantuan tersebut, bisa jadi dengan menerapkan rumus itu saja tidak seluruh masyarakat yang membutuhkan akan mendapat bantuan.
Ia mengatakan harus ada situasi khusus yang mungkin menyimpang dari rumus pembagian bantuan untuk DTKS. “Sudah harus dibuat skenarionva, perlakuan kita seperti apa. Mungkin yang tidak dapat bantuan dari pemerintah, diberikan bantuan sembako yang didapatkan dari bantuan-bantuan perusahaan yang ada di Solok Selatan,” lanjut Abdul Rahman.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Solsel, Del Irwan menambahkan Data Terpadu Kosejahteraan Sosial (DTKS) harus sudah ada terlebih dahulu by name by adress setelah itu baru mendapat bantuan dari provinsi. Masyarakat yang dibantu harus terdaftar dalam DTKS.
Ia menyebutkan, Solok Selatan mempunyai jatah beras 100 ton dari Bulog sebagai beras cadangan pemerintah yang bisa diambil apabila dalam keadaan darurat. Untuk bulan Mei juga akan diminta bantuan ke Bulog sebanyak 50 ton. Sehingga tiga bulan kedepan tidak ada masalah lagi dengan ketersediaan beras di Solok Selatan.
Disamping itu, pemerintah daerah juga akan meminta bantuan telur dan ikan kemasan ke provinsi. “Nanti tiap orang akan mendapat 30 butir telur per orang dan satu kaleng ikan sarden kaleng,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, pihaknya telah membuat prediksi ketersediaan pangan untuk bahan pokok sampai bulan Oktober, jika terjadi keadaan darurat, yang kurang itu adalah daging ayam, telur, susu, dan bawang putih. Sementara itu ketersediaan beras mencukupi. (534)