Hari Senin (1/10/2018), bangsa Indonesia memperingati momen bersejarah setiap tanggal 1 Oktober. Dimana tanggal 30 September 1965 silam, Partai Komunis Indonesia yang dipimpin oleh DN Aidit membantai enam jenderal dan satu kapten sebagai upaya kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Namun gejolak tersebut berhasil diredam militer Indonesia pada 1 Oktober 1965 yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat menggelar Upacara yang diselenggarakan di halaman kantor dan diikuti oleh seluruh jajaran pejabat struktural, fungsional, dan seluruh pegawai. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Perwakilan, Pemut Aryo Wibowo dan Komandan Upacara dipimpin oleh Kasubbag Umum dan TI, Iskandar Setiawan.
Dalam kesempatan ini dibacakan ikrar kebulatan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan untuk menggalang kebersamaan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut isi teks Ikrar yang dibacakan oleh petugas upacara:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya: bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;
bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurang waspadaan Bangsa Indoensia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi Negara;
bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
maka dihadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.