Padang, Selasa (25/1) – Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75, Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (BPK Sumbar) menyelenggarakan upacara bendera yang digelar secara fisik untuk pertama kalinya setelah masa pandemi dalam dua tahun terakhir. Upacara yang dilaksanakan di halaman Kantor BPK Sumbar ini dipimpin oleh Kepala Sekretariat Perwakilan BPK Sumbar Walujo. Upacara tersebut juga dihadiri oleh para Pejabat Struktural dan seluruh pegawai BPK Sumbar secara fisik dengan mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Sekrekretariat Perwakilan (Kasetlan) BPK Sumbar menyampaikan Pidato Ketua BPK pada Upacara Peringatan Ulang Tahun ke-75 BPK RI. Dalam pidatonya Ketua BPK menyampaikan bahwa Ulang Tahun ke-75 disebut sebagai Ulang Tahun berlian. Analogi berlian ini membawa BPK secara kelembagaan pada dua pemahaman. Pertama adalah karakter organisasinya, dan kedua proses pembentukannya. BPK saat ini menampilkan karakter organisasi pada tingkat soliditas dan kinerja tertingginya, setelah melalui proses waktu berhasil survive dari tekanan yang luar biasa.
Lebih lanjut Ketua BPK menyampaikan bahwa tahun ini BPK menerima lebih dari 30 penghargaan di tingkat nasional baik untuk satker pusat ataupun perwakilan. Pengakuan atas kiprah dan kompetensi BPK tidak saja sebatas level nasional, tetapi juga pada level regional, continental, dan internasional. BPK tidak hanya mendapat kepercayaan untuk dipilih sebagai auditor eksternal lembaga-lembaga internasional, seperti IACA, IAEA dan IMO, tetapi juga menduduki jabatan-jabatan strategis, mulai dari ASEANSAI, ASOSAI, INTOSAI, Development Initiantive, dan puncakya adalah United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa- Bangsa.
Selanjutnya Ketua BPK berpesan, “Untuk menjaga agar BPK terus menjadi contoh dalam penerapan tata kelola yang baik dengan transparansi dan akuntabilitas sebagai pilar utamanya, berkinerja tinggi dan terus berinovasi, sejumlah tuntutan harus dijawab, tuntutan untuk berpegang kepada nilai dasar, tuntutan untuk disiplin dalam melaksanakan penugasan pemeriksaan maupun penunjang pendukung dan tuntutan untuk mengembangkan kompetensi secara berkesinambungan,” ujar Ketua BPK menutup pidatonya. (mo)