Proyeksi Pendapatan Rp584 M, Belanja Pembangunan 56 %

Padangpanjang, padek
Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) 2019 Kota Padangpanjang digelar, Rabu-Kamis (28-29 / 3) ini. Dan inilah peluang akhir bagi publik bersuara terkait penyiapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2019 pekan lalu kota itu. Lalu, bakal adakah masukan inovasi/penting baru, atau sekedar menguatkan hasil Forum Renja SKPD 2019 pekan lalu?

Menurut undangan yang dilayangkan oleh Bapedda Kota Padangpanjang selaku koordinator kegiatan, Musrenbang 2019 akan digelar di Aula Balaikota setempat. Setelah dibuka nanti oleh PJs Wali Kota Irwan, Musrenbang akan diisi paparan oleh Kepala Bapedda Sumbar, Ketua DPRD dan Kepala Bappeda Kota Padangpanjang.

Berikut, disusul penyampaian paparan oleh para Kepala SKPD atas RKPD (Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah) tahun 2019 Kota Padangpanjang. Terakhir, didiskusi kelompok untuk membahas RKPD 2019 kota itu. Pada diskusi itu peserta boleh mengajukan usulan baru, juga boleh mengkoreksi RKPD yang ada.

Sebelumnya, dari Forum Renja SKPD (Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah) 2019 pekan lalu, seperti diungkap oleh Kepala Bappeda setempat, Sony Budaya Putra dan Kabid Perencanaan, Rini Salmirawaty, semua RKPD itu sudah disampaikan oleh SKPD yang ada. Begitu pula usulan RKPD dari hasil Musrenbang tingkat kecamatan.

Hasilnya, sebagian besar usulan RKPD 2019 itu lolos masuk prioritas satu (P-1). Sebagian lain bergeser ke P-2, dan ada juga yang belum. Sebab, jumlah usulan RKP yang masuk jauh di atas kemampuan keuangan daerah. Makanya, terpaksa dipilah, dibahas seberapa jauh program itu dibutuhkan dan bermanfaat untuk kemajuan daerah dan warga.

Proyeksi pendapatan APBD 2019 menurut Rini mengutip data Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) setempat sebesar Rp584 miliar, turun dari Rp628 miliar pada 2018 ini. Penyebabnya, Silpa 2019 dan PAD diproyeksikan akan turun. Dari pendapatan Rp584 miliar itu untuk belanja langsung (pembangunan) direncanakan 56% tidak langsung (rutin) 44%.

Di rekap Renja SKPD 2019 terlihat usulan RKP terbesar ada di Dinas PU, antaralain pembangunan jalan di 7 lokasi Rp25,9  miliar (salah satu lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan dari Kacangkayu ke Jalan Gadangtanang, trotoar  (13 lokasi) Rp23 miliar, pembangunan lanjutan Islamic Centre Rp6 miliar, dan gedung pertemuan Rp18 miliar.

Berikut, di RSUD terdapat rencana pembangunan gedung (3 lt) bedah sentral dengan pagu dana sekitar Rp50 juta, pagar komplek RSUD Rp1.068 miliar, dan rumah dinas dokter spesialis tiga unit Rp1,5 miliar. Yang menarik, sumber dana ketiga rencana kegiatan tadi sebesar Rp50 miliar dari pendapatan RSUD sendiri, sisanya dari DAK dan APBD.

Terkait rencana RSUD ini tadinya akan membangun fasilitas jasa titipan anak dan jasa facial , tidak terlihat ditampung di Renja 2019. Direkturnya, Ardoni menanggapi terpisah, ditunda sementara, karena data terbatas. Tapi nanti, Insya Allah akan dirialisir, karena sejalan dengan upaya memacu peningkatan pendapatan RSUD di luar layanan medis.

Masih terkait dengan upaya meningkatkan peran kota ini di bidang layanan kesehatan, di jajaran Dinas Kesehatan (DKK) salah satu terlihat rencana pembangunan atau pembangunan baru Puskemas di  Kotokatik. Kepala DKK nya, Nuryanuar menyebut, Puskesmas Kotokatik kini sempit, karena arealnya juga sempit.

Sementara itu di sektor pendidikan, sejalan upaya memacu peningkatan perannya sebagai kota pelajar, terlihat sejumlah rencana pembangunan (lihat tulisan terkait). Di Dinas Pariwisata,  salah satu rencana pembangunan gedung Amphi Teatre. Di bidang non fisik, antaralain rencana pelaksanaan calendar event.

Berkenaan dengan upaya peningkatan kemajuan di sector lingkungan hidup, pada Dinas Perkim dan LH antaralain terdapat rencana pembangunan drainase (3 unit) Rp4,5 miliar, dan pembangunan jalan lingkar di pemukiman Rp3 miliar. Sedang di BPKD salah satu RKP nya adalah penyediaan lift (1 unit) untuk kemudian akses di gedung 3 lantai itu.

Selengkapnya…