Sawahlunto Defisit Rp 105 Miliar: Sejumlah Kegiatan Muncul saat Pembahasan Anggaran

Sawahlunto- Padek

Hingga pertengahan tahun ini, Kota Sawahlunto mengalami defisit sebesar Rp105 miliar. Hal itu disebabkan beberapa item kegiatan yang bertambah. Dalam rencananya Pemko Sawahlunto akan kembali mencoba mengatur kembali dalam anggaran perubahan.

Sekko Sawahlunto Rovanly Abdams ditemui diruangannya kemarin mengatakan, beberapa penyebab terjadinya defisit dikarenakan adanya beberapa kegiatan yang muncul saat pembahasan anggaran.

“Kemarin ini kita melaksanakan pilkada, jadi dananya itu besar dan dana yang dihibahkan untuk itu. Kemuadian ada kekurangan dana tahun 2017 lalu sebesar Rp9 miliar, karena adanya pemotongan dari pusat sebesar 4 persen awal 2017 dan ada pemotongan 8 persen DAU. Nah, untuk pembayaran Rp 9 miliar itu terpaksa diambilkan dari anggaran 2018,” ujarnya.

Selain itu, juga ada anggaran yang dikucurkan untuk gaji9 13 pegawai. “Jadi berdasarkan surat dari pusat, pembayaran gaji 13 itu ternyata tidak hanya gaji pokok, akan tetapi juga tunjangan lainnya. Makanya membuat kita tekor,” ujar Sekko.

Nantinya, pada anggaran perubahan akan dilakukan penyeimbangan anggaran kembali. “Otomatis nanti ada kegiatan-kegiatan yang tidak penting akan diganti dahulu. Seharusnya Agustus ini perubahan anggaran sudah dimulai, namun karena KUA-PPAS 2019 belum selesai, mungkin diundur sedikit,” jelasnya.

Nantinya ada beberapa kegiatan yang telah tercapai dalam RPJMD akan ditinggalkan. Namun, jika masih belum tercapai target dalam RPJMD akan tetap dilaksanakan.

“Dalam RPJMD itu ada skor-skornya, apabila sudah tercapai tidak dilaksanakan lagi. Namun apabila masih belum tercapai akan tetap dilaksanakan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Sawahlunto Adi Ikhtibar mengatakan, pihaknya masih belum menerima laporan secara tertulis tentang defisit Kota sawahlunto. “Kita masih belum menerima surat resmi terkait hal ini dari Pemko mengenai defisit,” tukasnya.(st)

Selengkapnya…